Click to join sahabatsurau

Click to join sahabatsurau

KHUTBAH TERAKHIR

>> Selasa, 24 November 2009

KHUTBAH TERAKHIR NABI MUHAMMAD S.A.W:

(Lembah Uranah, Arafat, 9 Dzulhijjah, 10 H)


 


 

 Wahai manusia, dengarkanlah dengan sungguh-sungguh,

 karena aku tidak tahu

 apakah setelah tahun ini, aku masih akan berada di

 antara kalian. Karena itu

 dengarkanlah dengan seksama apa yang akan

 kusampaikan, dan sampaikan

 kata-kata ini kepada orang-orang yang tidak dapat

 hadir di sini hari ini.


 

 Wahai manusia, sama seperti kamu menganggap bulan

 ini, hari ini, dan tempat

 ini sebagai suci, perlakukanlah hidup dan harta

 setiap muslim sebagai hal

 yang suci. Kembalikanlah barang yang dipercayakan

 padamu kepada pemiliknya

 yang sah. Jangan sakiti seseorang sehingga tidak ada

 yang akan menyakitimu.

 Ingatlah bahwa sesungguhnya kamu akan bertemu

 Tuhanmu, dan bahwa DIA akan

 benar-benar menghitung amal ibadahmu. ALLAH telah

 melarang kamu mengambil

 riba (bunga uang) dan karena itu sejak saat ini

 semua kewajiban bunga uang

 harus dihapuskan. Tetapi, modal pokokmu adalah

 milikmu yang boleh engkau

 simpan. Janganlah kamu menyebabkan atau menderita

 karena ketidakadilan.

 ALLAH telah memutuskan bahwa tidak ada bunga uang

 dan bahwa semua bunga uang

 yang terhutang dari Abbas Ibn' Abdul Muthalib sejak

 saat ini harus

 dihapuskan. Setiap hak yang timbul dari pembunuhan

 dalam masa pra-Islam

 hapus sejak saat ini dan hak pertama yang aku

 hapuskan adalah yang berasal

 dari pembunuhan Rabiah ibn Al-Haritibn.


 

 Wahai manusia, tidak beriman orang-orang yang

 mempermainkan aturan untuk

 menghalalkan yang telah dilarang oleh ALLAH, dan

 untuk melarang yang sudah

 diizinkan ALLAH. Dengan nama ALLAH, terdapat dua

 belas bulan (dalam

 setahun). Empat diantaranya suci. Tiga dari empat

 bulan ini berturut-turut,

 dan satu terletak diantara bulan Jumada dan Sha'ban.


 

 Hati-hatilah terhadap setan demi keselamatan

 agamamu. Dia telah kehilangan

 semua harapan untuk dapat menjerumuskanmu dalam

 kesalahan-kesalahan yang

 besar, karena itu hati-hatilah agar tidak

 mengikutinya dalam hal-hal kecil.


 

 Wahai manusia, benar bahwa kamu memiliki hak-hak

 tertentu atas

 wanita-wanitamu, tetapi mereka juga punya hak-hak

 atas engkau. Ingatlah

 bahwa kamu mengambil mereka sebagai istrimu hanya

 dengan kepercayaan ALLAH

 dan dengan izinNYA. Jika mereka mematuhi hak-hakmu

 maka mereka berhak atas

 makanan dan pakaian yang diberikan dengan kebaikan.

 Perlakukanlah

 wanita-wanitamu dengan hormat dan baik karena mereka

 adalah pasangan dan

 penolongmu yang setia. Dan menjadi hakmu untuk

 menentukan agar mereka tidak

 berkawan dengan orang-orang yang tidak engkau

 setujui, dan agar mereka tidak

 menjadi nakal.


 


 

 Wahai manusia, dengarkan aku dengan sungguh-sungguh,

 beribadahlah kepada

 ALLAH, shalatlah lima waktu dalam sehari, puasalah

 dalam bulan Ramadhan, dan

 berikanlah hartamu dalam bentuk zakat. Kerjakan haji

 jika kamu mampu. Semua

 manusia berasal dari Adam dan Hawa, seorang Arab

 tidak memiliki kelebihan

 diatas non-Arab, dan seorang non-Arab tidak memiliki

 kelebihan diatas Arab;

 juga seorang putih tidak memiliki kelebihan diatas

 seorang hitam, tidak juga

 seorang hitam memiliki kelebihan atas orang putih,

 kecuali dalam ketakwaan

 dan ibadahnya. Camkanlah bahwa setiap muslim adalah

 saudara bagi setiap

 muslim dan bahwa umat Islam merupakan suatu

 persaudaraan. Tidak boleh harta

 seorang muslim menjadi hak seorang muslim lain

 kecuali jika sudah diberikan

 secara suka rela dan ikhlas. Karena itu, jangan

 lakukan perbuatan tidak adil

 pada dirimu sendiri.


 

 Ingatlah, suatu hari kamu akan berhadapan dengan

 ALLAH dan

 mempertanggungjawabkan tindakan-tindakanmu. Karena

 itu, berhati-hatilah,

 jangan keluar dari jalan kebenaran setelah aku

 tiada.


 

 Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan

 datang sesudahku dan

 tidak ada agama baru yang akan lahir. Karena itu,

 wahai manusia, berpikirlah

 dengan baik dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan

 kepadamu. Aku

 tinggalkan dua hal: Al Quran dan Sunnah,

 contoh-contoh dariku; dan jika kamu

 ikuti keduanya kamu tidak akan pernah tersesat.


 

 Semua yang mendengarku harus menyampaikan

 kata-kataku kepada yang lain, dan

 orang-orang tersebut kepada yang lainnya lagi; dan

 semoga orang terakhir

 yang mendengarnya memahami kata-kataku lebih baik

 daripada yang mendengar

 dariku secara langsung. Ya ALLAH, jadilah saksiku

 bahwa aku telah

 menyampaikan pesanMU kepada hambaMU.


 


 

Read more...

Nuzul Al-Quran

>> Isnin, 7 September 2009


Peristiwa nuzul al-Quran menjadi satu rakaman sejarah dalam kehidupan Nabi SAW hingga seterusnya berperingkat-peringkat menjadi lengkap sebagaimana kitab al-Quran yang ada pada kita hari ini. Peristiwa Nuzul al-Quran berlaku pada malam Jumaat, 17 Ramadan, tahun ke-41 daripada keputeraan Nabi Muhamad SAW. Perkataan ‘Nuzul’ bererti turun atau berpindah dari atas ke bawah. Bila disebut bahawa al-Quran adalah mukjizat terbesar Nabi SAW maka ianya memberi makna terlalu besar kepada umat Islam terutamanya yang serius memikirkan rahsia al-Quran.


‘Al-Quran’ bererti bacaan atau himpunan. Di dalamnya terhimpun ayat yang menjelaskan pelbagai perkara meliputi soal tauhid, ibadat, jinayat, muamalat, sains, teknologi dan sebagainya. Kalimah al-Quran, sering dicantumkan dengan rangkai kata ‘al-Quran mukjizat akhir zaman’ atau ‘al-Quran yang mempunyai mukjizat’. Malah inilah sebenarnya kelebihan al-Quran tidak ada satu perkara pun yang dicuaikan atau tertinggal di dalam al-Quran. Dengan lain perkataan segalanya terdapat di dalam al-Quran. Firman Allah:


Dan tidak seekor pun binatang yang melata di bumi, dan tidak seekor pun burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan mereka umat-umat seperti kamu. Tiada Kami tinggalkan sesuatu pun di dalam kitab Al-Quran ini; kemudian mereka semuanya akan dihimpunkan kepada Tuhan mereka (untuk dihisab dan menerima balasan). (Al-An’am:38)


al-Quran adalah hidayah, rahmat, syifa, nur, furqan dan pemberi penjelasan bagi manusia.. Segala isi kandungan al-Quran itu benar. Al-Quran juga dikenali sebagai Al-Nur bererti cahaya yang menerangi, al-Furqan bererti yang dapat membezakan di antara yang hak dan batil dan al-Zikr pula bermaksud yang memberi peringatan.


Dalam sejarah kehidupan Nabi SAW ayat al-Quran yang mula-mula diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibrail ialah lima ayat pertama daripada surah Al-‘Alaq. maksudnya:


”Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhan mu yang menciptakan (sekalian makhluk), Ia menciptakan manusia dari sebuku darah beku; Bacalah, dan Tuhan mu Yang Maha Pemurah, -Yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan, -Ia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (al-‘alaq:1-5)


Hubungan Lailatul Qadar dan Nuzul al-Quran


Lailatul Qadar pula ialah suatu malam pada bulan Ramadhan yang begitu istimewa sekali fadilatnya. Malam al-Qadar adalah suatu malam yang biasanya berlaku pada 10 akhir Ramadhan dan amalan pada malam itu lebih baik baik dari 1000 bulan.


Apakah kaitannya malam al-Qadar dengan nuzul al-Quran? Sebenarnya al-Quran dan malam Lailatulqadar mempunyai hubungan yang rapat antara satu sama lain sebagaimana yang diterangkan di dalam kitab Allah dan hadis Rasulullah SAW di antaranya firman Allah SWT


Maksudnya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Quran) ini pada Malam Lailatul-Qadar, Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui apa dia kebesaran Malam Lailatul-Qadar itu? Malam Lailatul-Qadar lebih baik daripada seribu bulan. Pada Malam itu, turun malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, kerana membawa segala perkara (yang ditakdirkan berlakunya pada tahun yang berikut); Sejahteralah Malam (yang berkat) itu hingga terbit fajar! (al-Qadar:1-5)


Mengikut satu pandangan, ayat ini diturunkan berdasarkan satu riwayat dari Ali bin Aurah, pada satu hari Rasulullah SAW telah menyebut 4 orang Bani Israel yang telah beribadah kepada Allah selama 80 tahun. Mereka sedikit pun tidak derhaka kepada Allah, lalu para sahabat kagum dengan perbuatan mereka itu. Jibril datang memberitahu kepada Rasulullah SAW menyatakan bahawa Allah SWT menurunkan yang lebih baik dari amalan mereka. Jibril pun membaca surah al-Qadar dan Jibril berkata kepada Rasulullah ayat ini lebih baik daripada apa yang engkau kagumkan ini menjadikan Rasulullah SAW dan para sahabat amat gembira.


Dalam hadis yang lain Aishah juga meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda bersedialah dengan bersungguh-sungguh untuk menemui malam Lailatul qadar pada malam-malam yang ganjil dalam 10 malam yang akhir daripada bulan Ramadhan.



Panduan


Dari maklumat serba sedikit di atas tadi sebenarnya banyak boleh dijadikan panduan kepada umat Islam seluruhnya. Antara panduan berkenaan ialah seperti:


1. Tidak ada perkara yang tidak terdapat dalam al-Quran


2. Ayat pertama diturunkan ialah ‘iqra’ iaitu ‘baca’ dan Tuhan mengajarkan manusia melalui perantaraan Pena dan Tulisan.


3. Kelemahan umat Nabi Muhammad beribadat maka dianugerahkan satu masa yang apabila kita mendapatkannya kita akan digandakan pahala melebihi seribu bulan.


Apabila disebutkan bahawa tidak ada perkara yang tidak terdapat di dalam al-Quran itu maka ianya memberikan makna bahawa segala ilmu pengetahuan yang merangkumi fardu ‘ain dan fardu kifayah dalam segenap aspek kehidupan merangkumi ekonomi, sosial, perundangan, pendidikan, sains dan teknologi dan lain-lain, segalanya terdapat dalam al-Quran. Tafsiran, kupasan analisa dan penyelidikan membolehkan umat Islam maju mendahului umat-umat lain di dunia ini.


Manakala penurunan al-Quran pula didahului dengan suatu kalimah ‘iqra’’ iaitu ‘baca’ di mana membaca adalah kunci kepada penerokaan ilmu. Selepas itu pula Allah mengiringi dengan ayat yang bermaksud; Yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan, -Ia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” Keadaan ini menguatkan lagi bahawa pembacaan dan penulisan itu menjadi antara perkara yang paling penting dalam penguasaan ilmu pengetahuan. Di mana sebagaimana diketahui umum melalui satu ungkapan bahawa: “ilmu pengetahuan dan teknologi itu adalah kuasa”.


Perkara ketiga ialah hikmah dari anugerah malam al-qadar kepada umat Nabi Muhammad SAW sebagai umat akhir zaman. Mengetahui kelemahan umat Islam akhir zaman ini dalam beribadah maka dianugerahkan satu peluang di mana ibadah yang dilaksanakan pada malam itu digandakan sehingga 1000 bulan. Bermakna kiranya kita dapat melaksanakan ibadah dengan penuh keimanan di 10 akhir Ramadhan, kita akan berpeluang mendapat malam al-Qadar. Ini akan menjadikan kita seolah-olah beramal ibadah selama 1000 bulan iaitu sekitar 83 tahun. Menjadikan kita seolah-olahnya menghabiskan seluruh hidup kita dan usia kita dalam ibadah.


Bagi mencari malam-malam yang berkemungkinan sebagai malam al-qadar, maka kalangan ulama ada menyatakan bahawa, malam-malam yang ganjil yang tersebut ialah malam 21, 23, 25, 27 & 29 dari bulan Ramadhan. Dalam pada itu terdapat juga beberapa hadis yang menyatakan bahawa malam al-qadar itu pernah ditemui dalam zaman Rasulullah SAW pada malam 21 Ramadhan. Pernah juga ditemui pada malam 23 Ramadhan. Terdapat juga hadis yang mengatakan bahawa baginda Rasulullah SAW. menjawab pertanyaan seorang sahabat yang bertanya mengenai masa Lailatulqadar supaya ianya bersedia dan menghayatinya. Baginda menjelaskan malam Lailatulqadar itu adalah malam 27 Ramadhan. Dari keterangan-keterangan di atas dapatlah kita membuat kesimpulan bahawa malam Lailatulqadar itu berpindah dari satu tahun ke satu tahun yang lain di dalam lingkungan 10 malam yang akhir dari bulan Ramadhan. Yang pastinya bahawa masa berlakunya malam Lailatulqadar itu tetap dirahsiakan oleh Allah SWT supaya setiap umat Islam menghayati 10 malam yang akhir daripada Ramadhan dengan amal ibadat. Dengan beribadah di sepuluh malam terakhir itu, mudah-mudahan akan dapat menemuinya sebagai bekalan kehidupan akhirat.


Kesimpulan


Sebagai kesimpulannya marilah kita sama-sama menghayati nuzul al-Quran ini sebagai suatu peristiwa besar yang penuh makna dan hikmah. Kita seharusnya melihat al-Quran itu sebagai ‘kitab induk’ panduan Ilmu pengetahuan untuk memajukan manusia seluruhnya. Memajukan manusia yang lebih penting adalah memajukan umat Islam terlebih dahulu melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Membaca al-Quran itu adalah suatu ibadah. Sekarang bolehlah kita panjangkan ‘membaca’ al-Quran itu kepada menganalisa, mengkaji, menyelidiki dan mencari rahsia ilmu pengetahuan di dalam al-Quran dan seterusnya menghasilkan penulisan-penulisan yang akhirnya memajukan dunia ini dan khasnya memajukan umat Islam dan seterusnya mengeluarkan umat Islam dari belenggu kelemahan dan penghinaan. Umat Islam juga perlu mempertingkatkan amal ibadah terutamanya mengejar anugerah Tuhan yang tidak terhingga kepada umat Islam akhir zaman. Beribadah di 10 akhir Ramadhan memberikan kita peluang keemasan ganjaran pahala seolah-olah beribadah sepanjang hidup kita iaitu 1000 bulan (sekitar 83 tahun)

Read more...

tazkirah dan perjumpaan

>> Sabtu, 15 Ogos 2009

Takirah Maghrib Oleh JPK Kerohanian
Tarikh: 09 Ogos 2009(Ahad)
Tempat: Surau Kolej Meranti Blok D
Komen: Boleh kami katakan minggu yang mantap dari sudut aktiviti surau. Hari ini pertama kalinya JPK Kerohaniaan cuba menyampaikan tazkirah maghrib, walaupun xbiasa ok jer nampaknya. Yelah, sebelum nie asyik pengerusi dan timbalan pengerusi jer yang cuba untuk bagi tazkirah. bukan lama pun, dalam 10-15 minit jer. InsyaAllah, lepas nie JPK-JPK lain pulak yang kehadapan mengisi waktu maghrib dengan program berfaedah.... mudah-mudahan dapat mentarbiah hati-hati manusia!!!


Nie khusyuk ke sembang2 nie???


Perjumpaan Sahabat Surau
Tarikh: 09 Ogos 2009
Tempat: Surau Kolej Meranti Blok D
Komen: Perjumpaan ini membincangkan tentang semua aktiviti yang akan diadakan pada minggu tersebut diantara ahli-ahli Sahabat Surau. Dihadiri juga oleh JPK Kerohanian sendiri walaupun yang handle meeting nie pengerusi. Alhamdulillah, semua agenda sempat dibincangkan dan ahli-ahli sahabat surau menunjukkan komitmen masing-masing.

Read more...

Bacaan Yassin Dan Solat Hajat

Program Bacaan Yasin Dan Solat Hajat
Tarikh:13 Ogos 2009
Tempat: Dewan Kolej Seri Meranti
Komen: Program ini merupakan program kerohanian kolej di mana diadakan Majlis Bacaan Yasin dan juga Solat Hajat Akibat Penularan H1N1. Alhamdulillah, majlis ini berjaya dilaksanakan dengan kerjasama semua ahli sahabat surau dengan mengikut perancangan walaupun tidak dirancang dari awal. Kehadiran pelajar yang turun pada majlis ini kira-kira 100 orang.




bacaan yasin yang diketuai oleh pengerusi sahabat surau...

Read more...

Israk Mikraj



Read more...

Majlis Tertinggi Sahabat Surau


Saudara Shahdiken
( JPK Kerohanian Kolej Meranti )










Saudara Maududi
(Pengerusi Sahabat Surau)


Saudara Aniq
( Timbalan Pengerusi Sahabat Surau )







Saudara Asrullah
( Gabenor Bank Sahabat Surau Meranti )






Read more...

Biro-biro Sahabat Surau

BIRO IMAM DAN BILAL
Amran Bin Bacho
Mohammad Nornazle Bin Irwan Lee
Ahmad Ikhtar Bin Sulaiman
Mohd Nirhafizal Bin Muhamad
Amir Bin Abd Latif
Ahmad Khairuddin Bin Mohammad
BIRO PULISITI DAN PENERBITAN
Mohamad Zakwan Mohd Badli
MOHD AMRI AMSYARI BIN ABD RAHMAN
Mohamad Salleh Bin Mohd Azman
MOHD ALHAKIM BIN ZULKIFLI
Abdul Hazim Bin Hamzah
MOHD SYAHADAT ROBBI BIN ABDUL GHANI
AQEEL BIN IDRUS
BIRO MAKANAN DAN KEBERSIHAN
MUHD HANIF
MUNIR
ZULAIDI
SAFWAN
SYAHID
MUHAMMAD ALI BIN AHMAD SEBURI
BIRO TUGAS-TUGAS KHAS
ZULFADLI
ZAKUAN
HANIF
MOHD NURAZZI BIN NORIZAN
SHAFIQ
FASILITATOR
MUHAMMAD IZZUDDIN BIN CHE KHALID
MAUDUDI BIN MAHMUD
MUHAMMAD ANIQ SHAZNI BIN MUHD HANIFF
AHMAD HAMDAN BIN OTHMAN
MOHD SHAHDIKEN BIN HAJI SOLONG
ASRULLAH BIN SABIT
SYEIKH MUHD MUSLIM BIN SYEIKH NAWAWI










Read more...

Surah Al-fatihah

>> Ahad, 9 Ogos 2009

Kami ingin menjelaskan berkenaan Tafsir surah Al-Fatihah sebagai permulaan laman ini kerana Surah Al-Fatihah merupakan surah yang penting bahkan dibaca di dalam tiap-tiap sembahyang.

Surat Al Faatihah (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam Al Quran dan termasuk golongan surat Makkiyyah. Surat ini disebut Al Faatihah (Pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al Quran. Dinamakan Ummul Quran (induk Al Quran) atau Ummul Kitaab (induk Al Kitaab) karena dia merupakan induk dari semua isi Al Quran, dan karena itu diwajibkan membacanya pada tiap-tiap rakaat sembahyang.Dinamakan pula As Sab'ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sembahyang.

Surat ini mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi Al Quran, yaitu :

1. Keimanan:

Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat 2, dimana dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas suatu nikmat itu bagi Allah, karena Allah adalah Pencipta dan sumber segala nikmat yang terdapat dalam alam ini. Diantara nikmat itu ialah : nikmat menciptakan, nikmat mendidik dan menumbuhkan, sebab kata Rab dalam kalimat Rabbul-'aalamiin tidak hanya berarti Tuhan atau Penguasa, tetapi juga mengandung arti tarbiyah yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala nikmat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala alam ini bersumber dari Allah, karena Tuhan-lah Yang Maha Berkuasa di alam ini. Pendidikan, penjagaan dan Penumbuahn oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan difikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah, serta berguna bagi masyarakat. Oleh karena keimanan (ketauhidan) itu merupakan masalah yang pokok, maka didalam surat Al Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5, yaitu : Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin (hanya Engkau-lah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan). Janji memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk.

Yang dimaksud dengan Yang Menguasai Hari Pembalasan ialah pada hari itu Allah-lah yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap nikmat dan takut kepada siksaan-Nya. Hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Ibadat yang terdapat pada ayat 5 semata-mata ditujukan kepada Allah.

2. Hukum-hukum:

Jalan kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Maksud "Hidayah" disini ialah hidayah yang menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat, baik yang mengenai kepercayaan maupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran.

3. Kisah-kisah:

Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah. Sebahagian besar dari ayat-ayat Al Quran memuat kisah-kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang. Yang dimaksud dengan orang yang diberi nikmat dalam ayat ini, ialah para Nabi, para shiddieqiin (orang-orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhadaa' (orang-orang yang mati syahid), shaalihiin (orang-orang yang saleh). Orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat, ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Perincian dari yang telah disebutkan diatas terdapat dalam ayat-ayat Al Quran pada surat-surat yang lain.

Read more...

Hukum Syarak

Kita sambung perkara-perkara yang berkait dengan hukum syarak. Apakah makna-makna hukum syarak dan pembahagiannya mengikut ulama. Hukum syarak ialah khitab Allah yang berkaitan dengan perbuatan mukallaf samada berbentuk tuntutan(اقتضاء), pilihan(تخيير) dan Wadh’i(وضعي). Khitab Allah ialah tuntutan ke atas mukallaf supaya melakukan atau meninggalkan sesuatu perbuatan atau pilihan samada melakukan atau tidak. Pembahagian hukum syarak pula terbahagi kepada 2 bahagian iaitu hukum Taklifi dan hukum Wadh’i.

Di dalam hukum Taklifi terdapat beberapa bahagian lagi seperti Ijab, Nadbun, Tahrim, Karahah dan Ibahah.

Ijab/wajib ialah tuntutan supaya melakukan sesuatu perbuatan dengan tuntutan pasti sebagai contoh menunaikan solat, mengeluarkan zakat dan berpuasa pada bulan ramadhan. Ini merupakan perkara wajib yang wajib dikerjakan.

Nadbun pula ialah tuntutan supaya melakukan sesuatu perbuatan dengan dengan tuntutan tidak pasti seperti solat sunat, puasa sunat, sedekah dan lain-lain. Ianya merupakan tuntutan dalam islam tetapi tuntutan tidak pasti, maka boleh untuk dikerjakan/ditinggalkan. Tuntutan pasti adalah samada ianya perkara wajib ataupun haram manakala tidak pasti samada ianya sunat atau makruh.

Yang ketiga daripada hukum Taklifi ialah Tahrim(haram). Tahrim ialah tuntutan supaya meninggalkan sesuatu meninggalkan sesuatu perbuatan dengan tuntutan pasti seperti berjudi, minum arak, berzina dan lain-lain.

Karahah pula merupakan tuntutan supaya meninggalkan sesuatu perbuatan dengan tuntutan tidak pasti seperti Talaq atau makan bawang mentah ketika hendak solat. Ianya tidak haram tetapi dituntut supaya ditinggalkan.

Ibahah yang merupakan bahagian kelima dalam hukum Taklifi ialah tuntutan samada kita melakukan atau meninggalkan sesuatu perbuatan sebagai contoh makan daging lembu. Kalau dilakukan mendapat pahala dan ditinggalkan tidak mendapat apa-apa.

Walaubagaimanapun, Ijab/wajib di dalam Hukum Taklifi ini terbahagi pula kepada dua iaitu wajib ’aini(fardhu ain) atau wajib kifa’i(fardhu kifayah). Wajib ’aini ialah wajib yang dibebankan ke atas setiap mukallaf di mana setiap yang mukallaf wajib melaksanakannya seperti Solat dan mempelajari ilmu fardhu ain. Wajib Kifa’i pula merupakan wajib yang dibebankan ke atas kumpulan tertentu. Jika ada dikalangan mereka yang melaksanakannya, semua yang lain terlepas daripada kewajiban itu sebagai contoh solat berjemaah dan mempelajari ilmu Sains.


Hukum Wadh’i pula ialah sesuatu yang dijadikan oleh syarak sebagai sebab, syarat atau penghalang sesuatu hukum.



Sebagai contoh ayat di atas menunjukkan bahawa gelincir matahari menjadi sebab wajib solat Zuhur.

Sebagai syarat pula adalah seperti hadis Nabi ”tidak solat mereka yang tidak ada wudhuk padanya”. Disini menunjukkan wudhuk menjadi syarat sah solat dan sekiranya tidak ada wudhuk tidak sah solat. Melainkan disaat tidak terdapat air, sakit yang menyebabkan tidak dapat menyentuh air dan lain-lain yang menjadikan ganti kepada wudhuk adalah tayammum.

Sebagai penghalang pula seperti perbezaan agama di antara orang yang mewariskan harta dengan ahli waris menjadi penghalang bagi hukum pembahagian pusaka. Jika tiada perbezaan agama sudah tentu pembahagian pusaka dapat dilaksanakan. Bersambung...!!

Read more...

pengenalan ilmu kalam

Adakah ilmu Kalam wujud pada zaman Rasulullah s.a.w? Mengapa belum wujud ilmu kalam pada Zaman Rasulullah S.A.W? sebenarnya ilmu kalam tidak wujud di zaman Rasulullah s.a.w kerana mereka menerima soal aqidah dengan sepenuh hati tanpa banyak persoalan dan perbahasan. Pada waktu itu, tiada perbahasan berlanjutan tentang masalah aqidah kerana setiap masalah yang timbul akan dirujuk terus kepada baginda Rasulullah s.a.w dan para sahabat ketika itu bersatu dalam menyelesaikan masalah berdasarkan al-quran dan al-sunnah. Oleh itu, tidak ada masalah pada zaman Rasulullah dan tidak wujud perbahasan ilmu Tauhid secara berlanjutan.

Bagaimana pula perkembangan ilmu Kalam/ilmu aqidah pada zaman khulafa’ al-Rasyidin? Selepas wafat Rasulullah s.a.w maka yang mengambil alih pemerintahan adalah Saidina Abu Bakar, kemudian Saidina Umar, Uthman dan Ali atau dikenali dengan pemerintahan khulafa’ al-Rasyidin. Umat islam pada waktu itu masih berpegang teguh dengan aqidah yang diwarisi daripada Rasulullah s.a.w. Mereka menumpukan perhatian kepada memperkasakan umat islam dan membuka wilayah islam yang baru. Apabila timbul masalah umat islam ketika itu akan merujuk kepada khalifah. Khalifah akan menghukum dengan bermesyuarat dan menghukum menurut al-quran dan al-Hadis yang dikenali sebagai Ijma’ Sahabat. Namun diakhir pemerintahan saidina Uthman bin Affan telah timbul pelbagai krisis politik yang serius. Akibatnya lahirlah perbezaan politik dikalangan umat islam yang akhirnya membawa kepada pembunuhan saidina Uthman. Orang yang bertanggungjawab dalam pembunuhan Saidina Uthman ialah Marwan bin al-Hakam yang menggunakan cop/khatam Saidina Uthman yang menyebabkan Saidina Uthman menjadi mangsa.

Di zaman pemerintahan Saidina Ali, keadaan sebelumnya semakin berlarutan sehingga wujudnya pelbagai aliran fahaman atau mazhab tentang aqidah. Wujudlah perbahasan tentang kafir, syurga, neraka dan lain-lain. Bahkan pelbagai masalah telah timbul pada zaman Saidina Ali r.a sehingga berlaku pembunuhan Saidina Ali yang dilakukan oleh Abdul Rahman bin Muljim. Mereka merupakan puak khawarij yang tidak menyokong majlis Tahkim dan merancang pembunuhan terhadap Saidina Ali dan Sadina Ali r.a berjaya dibunuh dengan pedang yang dilumur racun.

Bagaimana perkembangan ilmu kalam pada zaman umaiyah? Di zaman kerajaan Bani Umaiyah, pengaruh islam telah meluas ke wilayah-wilayah baru. Orang Islam mula bertambah ramai menyebabkan berlaku perubahan terhadap ilmu kalam. Keadaan ini menyebabkan berlakunya pertembungan budaya pemikiran dikalangan pelbagai bangsa yang menganut islam. Ekoran daripada itu, pengaruh pemikiran falsafah semakin merebak kerana masalah agama cuba diselesaikan melalui pemikiran falsafah. Maka, berlaku pertembungan pemikiran falsafah Greek, yunani dan yahudi menyebabkan lahirnya pelbagai aliran mazhab dalam akidah seperti Mu’tazilah, Qadariyyah, Jabariyyah dan Murji’ah dan lain-lain.

Bagaimana perkembangan ilmu kalam di zaman Abbasiyah? Dizaman ini ilmu kalam menghadapi perkembangan baru dengan melimpahnya buku-buku falsafah yang diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Ulama islam mempelajarinya untuk menilai kebenarannya bagi menentang aliran yang songsang dan menyeleweng. Pada ketika itu, mazhab yang paling berpengaruh ialah Mu’tazilah malah mazhab ini menguasai Abbasiyah dan mendapat sokongan khalifah Abbasiyah. Mereka mendahulukan pendapat akal daripada al-quran dan al-sunnah misalnya mereka menolak isra’ dan mikraj, seksa kubur dan lain-lain. Maka, ketika itu lahirlah golongan ulama yang bangkit menentang penyelewengan Mu’tazilah iaitu daripada mazhab Ahlul Sunnah Wa al-Jamaah. Ahlul Sunnah Wa al-Jamaah muncul pada akhir abad ketiga hijrah dipelopori oleh 2 ulama ilmu kalam iaitu Syiekh Abu Hasan al-Asy’ari dan Syiekh Abu Mansur al-Maturidiy.

Siapakah pengasas Mu’tazilah? Pengasasnya ialah Wasil bin a’tha’ dan beliau ialah murid Syaikh Hasan al-Basri. Ketika dalam majlis pengajian di sebuah masjid di basrah, Hasan al-Basri menerangkan mengenai orang islam yang melakukan dosa besar dan mati masih lagi dikira orang beriman. Di akhirat nanti mereka akan dimasukkan ke dalam neraka kemudian dikeluarkan untuk dimasukkan ke dalam syurga. Wasil tidak setuju dan menentang ajaran gurunya dan beliau menubuhkan mazhabnya sendiri yang diberi gelaran Mu’tazilah yang membawa makna ”yang mengasingkan diri”. Di antara pendapat Mu’tazilah ialah al-quran adalah makhluk, manusia bebas melakukan sesuatu tanpa ada hubungan dengan Allah, baik dan buruk adalah ditentukan oleh akal semata-mata dan lain-lain.

Pernah dengar mazhab Qadariyyah? Pengasas mazhab qadariyyah ialah Ma’bad bin Khalid al-Juhani. Antara fahaman sesat qadariyyah adalah perbuatan manusia dari manusia sendiri dan Allah tidak ada kene mengena dengan perbuatan tersebut. Allah tiada kuasa menentukan nasib manusia. Fahaman ini salah dan boleh disangkal. Sekiranya perbuatan manusia daripada manusia sendiri, sudah tentu apa yang kita lakukan akan mendapat kejayaan. Tidakkah Allah yang menciptakan kita? Maka segalanya telah tertulis untuk kita tetapi Allah memberi kita pilihan samada untuk memilih yang baik ataupun jahat. Kalau Allah tiada kuasa menentukan nasib manusia, Xlayaklah menjadi tuhan. Tidakkah tuhan iaitu Allah mampu melakukan apa sahaja, dan apabila dikatakan ”kun fayakuun”, apabila dikatakan ”jadi maka terjadilah”.

Bagaimana pula mazhab jabariyyah? Pengasas mazhab ini ialah Jahmu bin Safwan dan mazhab ini juga dianggap sesat olah Ahlul Sunnah Wa al-Jamaah. Diantara fahaman sesat Jabariyyah adalah manusia tidak mempunyai usaha dan ikhtiar. Segala yang berlaku adalah dari Allah. Oleh itu, orang yang meninggalkan kewajiban dan melakukan maksiat tidak berdosa kerana perbuatan tersebut dijadikan oleh Allah. Pendapat ini jelas sesat kerana manusia tidak akan menjadi baik dan sudah tentu banyak melakukan maksiat daripada melakukan kebaikan. Selain itu, mereka juga berfahaman iman hanya dalam hati dan tidak perlu diikrar dengan lidah, al-quran adalah baharu dan mereka mengatakan Syurga dan neraka tidak kekal.

Siapakah pula golongan Syiah dan khawarij? Sebenarnya di dalam mazhab ini masih lagi terdapat pecahan-pecahan mazhab dan kita tidak boleh menghukum semuanya kafir. Memang pendapat mazhab ini bercanggah dengan Ahlul Sunnah Wa al-Jamaah tetapi masih ada diantara mereka masih berada dalam kumpulan islam kerana mereka mengucap 2 kalimah syahadah dan tidak membatalkan 2 kalimah syahadah. Golongan Syiah ini wujud sejak pemerintahan Saidina Uthman yang dibawa oleh seorang yahudi yang bernama Abdullah bin Saba’. Beliau mengapi-apikan penyokong saidina Ali supaya menentang Saidina Uthman dengan pelbagai fitnah. Pelbagai pergolakan yang berlaku diakhir pemerintahan saidina Uthman sehingga berlakunya pembunuhan Saidina Uthman. Setelah Saidina Uthman dibunuh, Saidina Ali dilantik menjadi khalifah. Di zaman Saidina Ali, pergolakan politik yang berlaku terus berlanjutan sehingga berlakunya peperangan di antara puak Saidina Ali dengan tentera Muawiyah yang dikenali dengan peperangan siffin. Tentera Muawiyah hampir mengalami kekalahan lalu mengajak Saidina Ali supaya diselesaikan melalui al-Quran yang dikenali dengan Majlis Tahkim. Lalu tentera Muawiyah mengangkat al-Quran yang dicucuk pada tombak dan peperangan terpaksa dihentikan. Saidina Ali bersetuju dengan cadangan ini tetapi sebahagian penyokongnya menentang Majlis Tahkim itu. Penyokong yanh masih setia dengan Saidina Ali dikenali dengan Mazhab Syiah dan ada golongan yang menentang Saidina Ali. Yang menentangnya terus keluar dan tidak menyokong Saidina Ali mahupun Muawiyah dan golongan ini dikenali dengan Khawarij. Walaupun kita melihat pelbagai masalah politik yang berlaku di zaman pemerintahan khulafa’ al-Rasyidin, kita tidak boleh mengkritik dan memaki sahabat-sahabat kerana mereka adalah ”radhiallaahu a’nhum” atau ”Allah redha ke atas mereka semua. Di dalam peperangan ini tidak dinafikan Muawiyah yang salah tetapi kita tidak boleh mencerca sahabat-sahabat nabi. Apa yang penting peristiwa yang berlaku adalah denga izin Allah supaya menjadi pengajaran kepada kita pada hari ini.

Read more...

TUKANG GUNTING

>> Jumaat, 7 Ogos 2009


Tukang Gunting berkata, saya tidak percaya Allah itu wujud. Kenapa kamu berkata sedemikian? Tanya pelanggannya. Ya lah, kamu hanya perlu keluar ke jalanan itu dan sedar Allah tidak wujud. Beritahu saya jika Allah wujud, mesti tiada penderitaan dan kesakitan. Saya tidak boleh bayangkan Allah yang maha pengasih boleh membiarkan semua perkara ini berlaku...


Pelanggan itu berfikir sejenak, tetapi tidak mahu merespons kerana tidak ingin mewujudkan sebarang pertengkaran. Tukang gunting itu pun selesai kerjanya dan pelanggan itu meninggalkan kedai gunting itu. Hanya beberapa ketika pelanggan itu meninggalkan kedai itu, dia terlihat seorang lelaki di kaki lima dengan rambut panjang, kusut masai dan misai yang panjang tidak kemas. Lelaki itu kelihatan kotor dan tidak terurus.


Pelanggan itu berlari-lari mendapatkan tukang gunting tadi seraya berkata, Kamu tahu tak? Tukang Gunting tidak wujud! Bagaimana kamu boleh berkata sedemikian? Tanya Tukang Gunting dengan nada terkejut. Saya di sini, dan saya seorang Tukang Gunting dan baru sahaja menggunting kamu. Tidak! Pelanggan itu mendakwa. Tukang Gunting tidak wujud sebab jika dia wujud, mesti tiada orang berambut panjang, kotor, misai tidak dicukur dan tidak terurus seperti lelaki di luar itu.


Ah, tetapi tukang gunting sebenarnya wujud! Itu lah yang berlaku apabila tidak datang kepada saya…


Tepat sekali! Pelanggan itu membenarkan. Begitu lah, Allah sebenarnya wujud! Apa yang berlaku adalah kerana manusia tidak ‘kembali’ kepada-Nya dan tidak berharap meminta pertolongan kepada-Nya. Sebab itu lah terdapat banyak kesusahan dan penderitaan di dunia ini...





Wallahu ‘alam

Read more...

syaitan membantu ke masjid

>> Selasa, 28 Julai 2009

Seorang pemuda bangun pagi2 buta utk sholat subuh di Masjid . Dia
berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju masjid . Ditengah jalan
menuju masjid, pemuda tsb jatuh dan pakaiannya kotor.

Dia bangkit, membersihkan bajunya, dan pulang kembali ke rumah. Di
rumah, dia berganti baju, berwudhu, dan, LAGI, berjalan menuju masjid
.

Dlm perjalanan kembali ke masjid , dia jatuh lagi di tempat yg sama!
Dia, sekali lagi, bangkit, membersihkan dirinya dan kembali ke rumah.
Di rumah, dia, sekali lagi, berganti baju, berwudhu dan berjalan
menuju masjid .

Di tengah jalan menuju masjid , dia bertemu seorang lelaki yg memegang lampu.

Dia menanyakan identiti lelaki tsb, dan menjawab "Saya melihat anda
jatuh 2 kali di perjalanan menuju masjid ,

jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan anda..'

Pemuda pertama mengucapkan terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid .

Saat sampai di masjid , pemuda pertama bertanya kepada lelaki yang
membawa lampu untuk masuk dan sholat subuh bersamanya. lelaki itu
menolak. pemuda itu mengajak lagi hingga berkali2 dan, lagi,
jawapannya sama.

Pemuda bertanya, kenapa menolak untuk masuk dan sholat.

lelaki itu menjawab

"Aku adalah IBLIS (setan)"

Pemuda itu terkejut dgn jawapan lelaki itu.

Setan kemudian menjelaskan, 'Saya melihat kamu berjalan ke masjid ,
dan sayalah yg membuat kamu terjatuh. Ketika kamu pulang ke rumah,
membersihkan badan dan kembali ke masj id ,
Allah memaafkan semua dosa2mu.

Saya membuatmu jatuh kedua kalinya, dan bahkan itupun tidak membuatmu
merubah fikiran untuk tinggal dirumah , kamu tetap memutuskan kembali
masjid .

Karana hal itu, Allah memaafkan dosa2 seluruh anggota keluargamu.

Saya KHAWATIR jika saya membuat kamu jatuh utk kali ketiga , jangan2
Allah akan memaafkan dosa2 seluruh penduduk desamu,
jadi saya harus memastikan bahwa anda sampai dimasjid dgn selamat....'

Moral:
Jangan biarkan Setan mendapatkan keuntungan dari setiap aksinya.
Jangan melepaskan sebuah niat baik yg hendak kamu lakukan karena kamu
tidak pernah tahu ganjaran yg akan kamu dapat dari segala kesulitan yg
kamu temui dalam usahamu utk melaksanakan niat baik tersebut .

Read more...

Bacaan Dalam Solat

>> Jumaat, 24 Julai 2009

laporan minggu lepas

Tarikh : 14 julai 2009
Masa : lepas magrib
Aktiviti: Kuliah magrib
Tajuk : Memahami tafsir Al-Fatihah
Ustaz : ustaz Nazrudin Hasyim

Pada minggu lepas aktiviti Surau kolej Meranti berjalan seperti yang dirancangkan. Jemaah surau yang hadir adalah lebih kurang 25 orang. Dalam kuliah tersebut ustaz telah menerangkan maksud-maksud surah Al-Fatihah. Ustaz juga menerangkan kepentingan bacaan surah Al-Fatihah kepada para Jemaah. Penghayatan oleh para jemaah didalam solat adalah lebih baik sekiranya jemaah dapat memahami maksud ayat yang dibaca.

[1.1] Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

[1.2] Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,

[1.3] Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,

[1.4] Yang menguasai hari pembalasan.

[1.5] Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

[1.6] Tunjukilah kami jalan yang lurus,

[1.7] (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Read more...

Perjalanan Bermula

>> Jumaat, 10 Julai 2009

tarikh : 7 julai 2009
aktiviti : 1)Tayangan video


Pada hari selasa yang lepas, satu tayangan video telah dianjurkan oleh ajk sahabat surau yang lama untuk ditonton bersama-sama. Tayangan video selama 30 minit lebih itu banyak memaparkan tentang keadaan umat islam sejak kejatuhan zaman khulafa ar-rashidin sehingga la sekarang.

satu persatu negara islam telah jatuh ke tangan kafir laknatullah. PBB dengan resolusinya mewujudkan sebuah negara Israel yang sah di negara Palestine, perkara ini telah menyebabkan ribuan penduduk asal palestine telah diusir menjadi pelarian.Sedikit demi sedikit Britain dan Perancis menjajah tanah arab dan menguasai sekitarnya.


peneragan oleh Abg Hamdan


khuysuk

Read more...

PENGENALAN

>> Rabu, 1 Julai 2009

Assalamualaikum kepada semua pelawat blog ini, anda sekarang berada di blog Sahabat Surau dan kami Sahabat Surau mengucapkan tahniah kerana anda terpilih untuk berada di zon mendalami ilmu. Matlamat utama blog ini adalah “BLOG MENTARBIYAH DAN MENDIDIK HATI KECIL MANUSIA” khususnya kepada warga kolej Meranti. Kami mengharapkan blog ini dijadikan bahan bacaan dan dapat memberi input yang berguna kepada kita bukan sekadar menjadikannya bahan hiburan. Kami mewujudkan blog ini kerana daripada pemerhatian Sahabat Surau, ilmu agama kian dilupakan dan kita sukar untuk mendapatkan bahan bacaan yang berkait dengan Islam. Semester lepas kami telah membuat satu survey untuk melihat sajauh mana kefahaman Islam dikalangan Mahasiswa terutamanya warga kolej Meranti. Apabila ditanya “adakah anda memahami Islam?”, ramai yang menjawab tidak pasti dan ramai juga yang menjawab tidak tahu/tidak faham. kami merasa malang kerana ada diantara mereka yang menyatakan faham sedangkan tidak berkongsi kefahaman dengan sesama Islam. Dalam erti kata lain, tidak mahu menyertai Sahabat Surau dan kami mengharapkan bagi semester ini perkara sedemikian tidak akan berlaku.
Dalam blog ini kami sertakan pelbagai perkara yang berkait dengan agama bermula dengan AL-QURAN sehinggalah kepada PERSOALAN. Bahkan anda boleh memberi pelbagai pandangan untuk menjadikan ianya lebih berkesan. Oleh itu seharusnya warga Kolej Meranti menggunakan blog ini sebaik mungkin untuk mendidik diri menjadi lebih baik. Anda boleh mengemukakan soalan terus daripada blog atau email kepada
suraukolej@gmail.com. Bagi adik-adik yang baru mendaftar di UITM dan berada di Kolej Meranti, kami mengucapkan selamat dating dan adik-adik sebenarnya mahasiswa yang bertuah kerana blog ini baru diwujudkan semester ini. Oleh sebab itu, dalam masa kita menuntut ilmu dunia, carilah ruang dan berilah peluang kepada diri kita untuk mengenal ilmu Allah S.W.T yang akan digunakan di dunia dan juga di akhirat. SELAMAT MAJU JAYA!!!

Read more...

OBJEKTIF

>> Selasa, 30 Jun 2009

Sahabat Surau ditubuhkan demi kelicinan gerak kerja Surau Meranti dalam menjalankan sesuatu program. Cadangan ini juga disokong oleh pihak CITU ketika perjumpaan antara semua JPK Kerohanian Kolej dengan pihak CITU dan diberi galakan oleh Pengetua Kolej Jati dan Meranti.Objektif sahabat surau ditubuhkan adalah untuk memudahkan kerja-kerja islam yang dijalankan di dalam kolej. Selain itu, organisasi ini ditubuhkan untuk memberi kefahaman kepada mahasiswa terutama dalam kontaks ibadah dan juga perkara-perkara yang lain. Sahabat Surau ini adalah program yang berbentuk keagamaan di mana ia dapat membentuk akhlak seseorang kepada kearah kebaikan. Selain itu ,Sahabat Surau (SS) ini adalah ingin melatih ahli-ahli supaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan jati diri muslim yang penting bagi membentuk keperibadian mahasisawa islam dalam menghadapi zaman yang penuh dengan cabaran.

Sahabat surau merupakan satu organisasi yang ditubuhkan untuk:
# Memberi pendedahan kepada mahasiswa dalam :
1. Memahami Ilmu Agama terutama dalam aspek ibadah.
2. Memupuk bakat kepimpinan di kalangan mahasiswa
.# Meningkatkan imej surau Meranti dikalangan warga kolej Meranti

# Memudahkan gerak kerja program kerohanian Kolej Meranti
# Merapatkan ukhuwah diantara ahli-ahli Surau Meranti
# Selain itu, Sahabat Surau merupakan satu organisasi di dalam kolej MERANTI yang bermatlamat untuk mewujudkan satu suasana Islam di dalam kolej.
# Sahabat Surau juga berusaha untuk melakukan kerja-kerja Islam di dalam kolej ini di
antaranya melakukan kerja dakwah samada melalui ucapan, risalah, kuliah,tazkirah dan
sebagainya.


Berikut merupakan Ahli Jawatankuasa penubuhan Sahabat Surau:
PENAUNG
Encik Mohamed Faeiz B. Alwee
Pengetua Kolej Meranti & Cendana
PENASIHAT KEHORMAT
Cik Hjh. Ramlah Ab. Rahman
Pengurus Asrama Kolej Meranti
PENASIHAT
Encik Ariffin B. Md Yusof
Penolong Pengurus Asrama Kanan
PENASIHAT AGAMA
Ustaz Lufti Fauzi B. SabariPegawai Hal Ehwal Islam ( CITU )
Oleh itu, Sahabat Surau mengalu-alukan sesiapa sahaja warga kolej Meranti terutama pelajar-pelajar baru yang berminat untuk memahami islam agama yang dianuti selama ini secara mendalam. InsyaAllah, Sahabat Surau akan berusaha sebaik mungkin bagi membantu pelajar melalui program-program yang diadakan bersama JPK kerohanian.

Read more...

ORGANISASI SAHABAT SURAU

PENAUNG




Encik Mohamed Faeiz B. Alwee
Pengetua Kolej Meranti & Cendana

PENASIHAT KEHORMAT









Cik Hjh. Ramlah Ab. Rahman
Pengurus Asrama Kolej Meranti

PENASIHAT



Encik Ariffin B. Md Yusof
Penolong Pengurus Asrama Kanan


PENASIHAT AGAMA
Ustaz Nazruddin Bin Hasyim
Pegawai Hal Ehwal Islam ( CITU )











ORGANISASI SAHABAT SURAU

PEMANTAU PELAJAR










Mohd Shahdiken Bin Haji Solong
Jawatankuasa Perwakilan Kolej (JPK) Kerohanian & Agama


PENGERUSI













Maududi Bin Mahmud
Pengerusi Surau Meranti 2009

TIMBALAN PENGERUSI











Muhammad Aniq Shazni B. Mohd Haniff


SETIAUSAHA









Syeikh Muhd. Muslim Bin Syeikh Nawawi


BENDAHARI









Asrullah Bin Sabit


BIRO IMAM DAN BILAL






Amran Bin Bacho









Mohammad Nornazle Bin Irwan Lee









Ahmad Ikhtar Bin Sulaiman










Mohd Nirhafizal Bin Muhamad










Amir Bin Abd Latif










Ahmad Khairuddin Bin Mohammad


BIRO PULISITI DAN PENERBITAN





Mohamad Zakwan Mohd Badli









MOHD AMRI AMSYARI BIN ABD RAHMAN










Mohamad Salleh Bin Mohd Azman












MOHD ALHAKIM BIN ZULKIFLI









Abdul Hazim Bin Hamzah









MOHD SYAHADAT ROBBI BIN ABDUL GHANI









AQEEL BIN IDRUS


BIRO MAKANAN DAN KEBERSIHAN








MUHD HANIF










MUNIR












ZULAIDI












SAFWAN











SYAHID











MUHAMMAD ALI BIN AHMAD SEBURI


BIRO TUGAS2 KHAS







ZULFADLI








ZAKUAN









HANIF







MOHD NURAZZI BIN NORIZAN










SHAFIQ


FASILITATOR












MUHAMMAD IZZUDDIN BIN CHE KHALID








MAUDUDI BIN MAHMUD











MUHAMMAD ANIQ SHAZNI BIN MUHD HANIFF










AHMAD HAMDAN BIN OTHMAN












MOHD SHAHDIKEN BIN HAJI SOLONG













ASRULLAH BIN SABIT













SYEIKH MUHD MUSLIM BIN SYEIKH NAWAWI






Read more...

AL-QURAN

Laman ini menjelaskan berkenaan Al-Quran, penjelasan serba sedikit supaya kita sama-sama dapat memahami Al-Quran dengan lebih jelas sebagai seorang muslim terutamanya warga kolej Meranti. Kami menggalakkan anda memahami dahulu berkenaan

Al-QURAN sebelum membaca Al-TAFSIR.

Apakah takrif al-Quran? Dari segi istilah, Quran adalah kalamullah yang bermukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W melalui malaikat jibril dalam bahasa Arab yang diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya dikira ibadah bermula surah Al-Fatihah dan diakhiri surah An-Nas. Quran merupakan mukjizat terbesar kepada Nabi Muhammad s.a.w kerana Quran mempunyai cirri-ciri mukjizat dari aspek isi kandungan bahkan dari segi bahasa. Dari aspek isi kandungan, ia menceritakan peristiwa dahulu kala berkaitan dengan para nabi dan rasul, perkara ghaib, dan menceritakan peristiwa yang akan berlaku pada masa hadapan. Dari segi bahasa, Quran mempunyai bahasa yang tinggi dan indah. Ketinggian bahasa Al-Quran juga boleh dilihat dari segi kedudukan hurufnya. Kita perlu sedar bahawa wahyu diturunkan secara beransur-ansur dan Al-Quran diturunkan secara berperingkat-peringkat. Sebelum diturunkan ke bumi ayat-ayat al-Quran berada di Luh Mahfuz dan kemudian Al-Quran diturunkan di Baitul Al-‘Izzah yang terletak di langit dunia. Al-Quran diturunkan secara beransur-ansur dari Baitul Al-‘Izzah kepada baginda melalui malaikat jibril. Mengapa Al-Quran diturunkan secara berperingkat-peringkat? Diantaranya adalah untuk membezakan Al-Quran dengan kitab-kitab samawi yang lain dan untuk menguji keimanan manusia terhadap peristiwa di alam ghaib juga terhadap kebenaran Al-Quran.

Kami tidak perlu menerangkan berkenaan surah-surah yang terdapat di dalam Al-Quran secara khusus kerana kita mengetahui surah-surah tersebut secara umum. Walaubagaimanapun, kami akan cuba menjelaskannya dalam AL-TAFSIR mengikut kemampuan kami dengan merujuk beberapa kitab Tafsir supaya memudahkan anda memahami Al-Quran. Al-Quran seharusnya dijadikan panduan hidup kepada kita sebagai seorang muslim. Ayat-ayat di dalam Al-Quran boleh dibahagikan kepada 2 iaitu Makkiyyah dan juga Madaniyyah. Takrif Makkiyah dan Madaniyyah ini ada yang berdasarkan tempat dan ada yang berdasarkan masa, mengikut jumhur ulama pengertian berdasarkan masa lebih tepat. Kami tidak perlu mengulas panjang takut mengelirukan anda. Dari sudut pengertian beradasarkan masa, Makkiyyah adalah ayat atau surah yang diturunkan sebelum Rasulullah berhijrah dan Madaniyyah ialah ayat/surah yang diturunkan selepas hijrah. Diantara faedah kita mengetahui Makkiyyah dan Madaniyyah adalah kita dapat mengetahui dan memahami sirah nabi dengan terperinci, dapat juga menambahkan keyakinan terhadap keaslian Al-Quran. Ulama telah menggariskan cirri-ciri ayat Makkiyyah dan Madaniyyah yang tidak kami nyatakan/jelaskan lagi di sini.


Apabila umat islam bertambah ramai terutamanya dizaman khalifah kerana dari sudut sejarah, parsi dan rom yang merupakan 2 kuasa besar dunia pada waktu itu jatuh ke tangan Saidina Umar r.a, maka berlakulah perselisihan bacaan dikalangan umat islam. Ini kerana naskhah Al-Quran pada peringkat awal tidak terdapat baris dan di zaman Saidina Uthman telah dilakukan proses menyalin semula Al-Quran. Saidina Uthman telah dasar dalam penyalinan semula Al-Quran diantaranya sekiranya berlaku perselisihan dalam bacaan hendaklah dirujuk kepada bacaan Quraish. Hanya Al-Quran yang mutawatir dan tidak dimansukhkan(dibatalkan) ditulis semula dan ianya diedarkan ke seluruh Negara untuk mengelakkan kekeliruan bacaan. Dizaman umaiyyah berlaku pembaharuan dalam penulisan Al-Quran seperti meletakkan tanda baris,sukun, sabdu,mad dan titik untuk membezakan antara huruf. Itulah serba sedikit untuk kita mengenal Al-Quran.
Sekarang, kami ingin membahaskan berkenaan ilmu tafsir supaya anda tidak keliru dalam membaca AL-TAFSIR dalam blog ini. Apakah makna ilmu tafsir??? ilmu tafsir membawa maksud suatu ilmu untuk memahami Al-Quran, menerangkan makna dan mengeluarkan hukum-hakam dan hikmatnya. Ia merupakan ilmu yang membahaskan tentang Al-Quran dari segi kehujahan selaras dengan kehendak Allah sekadar kemampuan manusia. Ini kerana di dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat Muhkamat dan juga Mutasyabihat. Diantara kepentingan ilmu tafsir dalam kehidupan seorang muslim adalah mampu mentafsir dan memahami Al-Quran dengan baik. Walaubagaimanapun, terdapat syarat-syarat dalam mentafsir Al-Quran. Bukan semua individu boleh mentafsir Al-Quran sesuka hati melainkan menyampaikan apa yang telah ditafsir oleh ulama di dalam kitab-kitab tafsir yang banyak. Kita juga layak mentafsir Al-Quran sekiranya menepati syarat untuk mentafsir Al-Quran. Diantara syarat untuk mentafsir Al-Quran ialah mahir dalam ilmu Bahasa Arab, mahir dalam usul Feqah, mahir dalam ilmu qiraat dan Usuluddin, mahir dalam ilmu Balaghah dan asbab nuzul, mahir dalam ilmu Nasakh Walmansukh juga mahir dalam ilmu hadis.


Walaubagaimanapun, tidak menjadi salah sekiranya kita menyampaikan apa yang dipelajari daripada Al-Quran kerana hadis nabi menyatakan “sampaikan daripada ku walaupun 1 ayat”. Di dalam hadis yang lain juga menyatakan kepada kita supaya tidak menyembunyikan sesuatu ilmu yang dapat memberi faedah kepada orang ramai terutamanya ilmu agama. Antara ulama-ulama tafsir seperti Prof. Hamka, Ibnu Kathir, syed Qutub dan lain-lain telah banyak berjasa kepada islam menulis kitab-kitab tafsir yang digunakan hari ini. Sebagai contoh, tafsir Al-Qurtubi merupakan tafsir yang diguna pakai dan diiktiraf oleh ulama diseluruh dunia kerana di dalamnya bukan sahaja dikemukakan pendapat ulama bahkan hadis-hadis dinyatakan perawi secara terperinci.
Justeru itu, AL-TAFSIR di dalam blog ini boleh dijadikan sumber ilmu kepada kita bahkan ringkasan daripada kitab-kitab tafsir. Walaubagaimanapun, kami ingin memudahkan anda dalam memahami Al-Quran. Oleh itu, hanya ayat-ayat tertentu sahaja akan ditafsirkan di dalam blog ini kerana kita melihat kepada ayat-ayat yang lebih utama untuk difahami dan dihayati, bukan sahaja sebagai seorang mahasiswa bahkan sebagai seorang islam.

Read more...

ULUM HADIS

Laman ini kami ingin menceritakan sedikit sebanyak berkenaan ilmu hadis. Ini boleh membantu mahasiswa terutamanya warga kolej Meranti mamahami ilmu hadis, membolehkan kita beramal dengan hadis yang sahih, menolak tuduhan orientalis/golongan anti hadis dan untuk mengetahui unsure-unsur israelleat dalam pentafsiran Al-Quran.

Apakah makna atau pengertian Hadis? Hadis ialah perkataan, perbuatan, perkhabaran, taqrir dan sifat yang disandarkan kepada Rasulullah S.A.W. Walaubagaimanapun, terdapat begitu banyak pembahagian hadis dan jenis-jenisnya yang akan diceritakan di bawah sekadar pengetahuan kita bersama. Diantara fungsi hadis ialah mengukuhkan hukum yang telah ditentukan di dalam Al-Quran, mentafsir ayat Al-Quran yang mujmal, mentaqyidkan ayat Al-Quran yang mutlak, mentakhsiskan ayat Al-Quran yang umum dan menetapkan hukum yang tiada dalam Al-Quran.

Pertama, kami ingin menjelaskan sedikit berkenaan hadis qudsi. Apakah makna hadis qudsi??? Pengertian hadis qudsi ialah sesuatu yang dikhabarkan oleh Allah kepada Rasulullah s.a.w melalui ilham atau mimpi kemudian baginda menyampaikan dengan menggunakan perkataan baginda sendiri. Para ulama berkhilaf mengenai bilangan hadis qudsi. Abdul Rauf bin Al-Manawi menyatakan berjumlah 272. Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ali mengatakan 101 buah dan Al-A’lamah Ali Al-Qari mengatakan 40 buah hadis. Antara conto hadis qudsi adalah seperti di bawah:

Artinya :
Dari Tamim ad Dari ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Sesuatu yang pertama diperhitungkan pada hamba di hari Qiyamat adalah shalatnya. Jika ia menyempurnakannya maka dicatat baginya shalat sunatnya. Jika ia tidak menyempurnakannya maka Allah Yang Maha Suci berfirman kepada para malaikatNya : "Lihatlah apakah kamu menjumpai shalat sunat bagi hambaKu ? maka sempurnakanlah dengannya fardhu yang disia-siakannya. Kemudian amal-amalnya diambil menurut perhitungan itu". (Hadits ditakhrij oleh Abu Daud).

Apakah maksud hadis mutawatir? Hadis mutawatir boleh kita faham sebagai hadis yang sahih yang diriwayatkan oleh ramai sahabat. Diantara syarat-syarat hadis mutawatir ialah diriwayatkan oleh perawi yang ramai yang mencapai satu tahap mustahil untuk mendustakan hadis Rasullah s.a.w, jumlah perawi seimbang pada setiap peringkat dan hadis diterima melalui pendengaran dan penglihatan. Maka, kita wajib beriman dengan hadis mutawatir dan menolaknya adalah kafir.

Apakah yang dimaksudkan dengan hadis ahad? Maksud hadis ahad ialah hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi atau dua orang atau lebih yang tidak memenuhi syarat-syarat hadis mutawatir. Hukum beramal dengan hadis ahad ialah wajib beramal dan berhujah pada setiap hadis ahad tetapi tidak kufur sesiapa yang menolaknya.
Di sana masih ada lagi jenis hadis seperti hadis aziz, ghorib dan masyhur. Hadis aziz ialah suatu hadis yang diriwayatkan oleh dua orang perawi pada setiap peringkat manakala hadis ghorib ialah suatu hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi pada mana-mana peringkat sanad. Hadis mashyur pula ialah hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi/lebih pada setiap peringkat tetapi tidak sampai had dan tahap hadis mutawatir.

Bagaimana pula dengan hadis sahih, hadis hasan dan hadis Dhoif? Hadis menjadi hadis sahih sekiranya menepati syarat hadis sahih seperti perawi bersifat adil, bersambung sanad, tiada syaz, tiada I’llah dan bersifat dhobit(kuat ingatan). Sekiranya kurang satu daripada syarat-syarat di atas jatuhlah dia sebagai hadis hasan. Walaubagaimanapun, kedua-dua martabat hadis ini wajib beriman dengannya dan hadis boleh dijadikan hujah. Sifat perawi yang adil adalah islam, baligh, berakal, tidak fasik dan tidak melakukan perkara yang menjatuhkan maruah diri. Hadis dhoif pula merupakan hadis yang lemah. Walaupun begitu, kita dibolehkan untuk beramal dengan hadis dhoif tetapi hadis ini tidak boleh dijadikan hujah. Cara untuk beramal dengan hadis dho’if ialah hadis itu mestilah berkaitan dengan fadhoilul a’mal(fadhilat amalan), faktor kedhoifan bersifat sederhana, mafhum hadis dhoif ada pada nas-nas syara’ yang sahih dan ketika beramal dengan hadis dhoif mestilah mengharapkan kesahihannya.

Kami merasakan setakat ini sahaja penjelasan mengenai hadis diperingkat awal. InsyaAllah kita akan menjelaskan lagi berkenaan hadis marfu’, maukuf, mursal, maktu’, syaz dan lain-lain untuk sama-sama kita hayati. Sekurang-kurangnya apabila disebut hadis kita tahu serba sedikit. Bukan semestinya kita wajib ingat semuanya, memahami sudah memadai sebagai seorang islam apalagi sebagai seorang mahasiswa. Barulah dapat dikatakan mahasiswa minda kelas pertama dan objektif sahabat surau tercapai. InsyaAllah…

Read more...
Subscribe to sahabatsurau

Powered by us.groups.yahoo.com

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP